Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menyakini keberadaan Gerbang Samudra Raksa di perbatasan Kulon Progo dan Magelang akan membangkitkan ekonomi di wilayah utara, sehingga tidak ada istilah diskriminasi pembangunan antarawilayah utara dan selatan.
Mingggu (6/12) Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito di Kulon Progo, mengatakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah membantu Pemkab Kulon Progo mengembangkan potensi wisata di wilayah utara seperti Nglinggo (Samigaluh) dan Jatimulyo (Girimulyo), kemudian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Gerbang Samudra Raksa di Kalibawang.
“Jadi, tidak ada istilah diskriminasi pembangunan. Gerbang Samudra Raksa nanti akan menjadi salah satu trigger dari perkembangan wisata dan ekonomi di wilayah utara,” katanya.
Menurutnya, di Kulon Progo ada dua desa/kelurahan yang ditetapkan sebagai desa mandiri budaya, yakni Jatimulyo dan Pagerharjo. Pengembangan diharapkan bisa membangkitkan ekonomi di Kulon Progo wilayah utara.
“Komponen itu harus menjadi satu dalam rangka membangkitkan pariwisata dan ekonomi di wilayah utara Kulon Progo,” katanya.
Dilansir dari Antara, Joko mengatakan Dinas Pariwisata fokus pengembangan wisata di wilayah utara adalah konservasi alam, budaya, dan kuliner. Keberadaan gerbang Samudra Raksa akan menjadi pendukung dari pengembangan pariwisata di wilayah utara.
Samudra Raksa ini adalah pintu masuk ke kawasan wisata Candi Borobudur. Di sana ada fasilitas tempat istirahat, gardu pandang, pusat kuliner dan akan menjadi pusat wisata swafoto yang sangat menarik, unik, dan indah.
“Sejak awal, Pemkab Kulon Progo sangat antusias menyambut pembangunan Samudra Raksa dengan harapan akan membangkitkan ekonomi masyarakat di wilayah utara,” katanya.